SURABAYA (tribratanews.jatim.polri.go.id) – Jelang Hari Raya Idul Fitri, Polda Jatim gelar Rapat Koordinasi (Rakor) Lintas Sektoral Operasi Ketupat Semeru 2024, yang berlangsung di Gedung Mahameru Mapolda Jatim, Rabu (27/3/2024).
Kegiatan tersebut juga diikuti oleh Forum Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur, dipimpin oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto, juga dihadiri Pejabat Utama Polda Jatim diantaranya Dirlantas Kombes Komarudin serta Kapolres dan Kasat Lantas di jajaran Polda Jatim.
Giat tersebut dalam rangka pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 di Wilayah Jawa Timur.
Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto menyampaikan, ada tiga penekanan dari Presiden Jokowi, pertama waspada dan memastikan masyarakat dapat beribadah dengan tenang dan khusuk khususnya kepada umat muslim yang melaksanakan ibadah puasa.
Kedua menjaga persediaan pangan dan stabilitas harga pangan khususnya bahan pokok (bapokting), di Jawa Timur sudah bergerak sangat masif pertemuan harian yang digagas oleh Mendagri dengan diikuti kegiatan di lapangan dan setiap Minggu Satgas Pangan sudah turun ke lapangan, baik di lintas Kabupaten/ Kota maupun di tingkat Provinsi.
Ketiga cek dengan benar kesiapan infrastruktur dan moda transportasi yang akan digunakan mudik untuk masyarakat. “Ini perlu digaris bawahi di Jatim yang menarik dan perlu kita antisipasi secara bersama-sama adalah perlintasan kereta api ini yang pertama dan utama,” kata Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto.
Kapolda Jatim meminta di rentang Operasi Ketupat Semeru 2024, Kapolres betul-betul diupayakan “Zero Kecelakaan” terutama di perlintasan kereta api.
“Bagaimanapun caranya yang ada puluhan mungkin sampai menyentuh diantara ratusan di Jawa Timur. Tolong itu betul-betul dipetakan,” ujarnya.
Selain itu, Kapolda juga meminta agar dicari pola atau cara bertindak sehingga seluruh masyarakat yang melakukan perpindahan perjalanan menuju Jawa Timur, baik antar provinsi maupun dari kabupaten/ kota ke kabupaten kota yang lain jangan sampai terjadi kecelakaan di perlintasan kereta api.
Kecelakaan di Jatim ini menduduki rangking pertama di tahun 2023. Ini harus menjadi perhatian Kasatlantas dan evaluasi jika di wilayahnya cenderung tinggi harus di evaluasi.
“Saya meminta kepada Kapolres yang hadir menjadi perhatian, kita upayakan di tahun 2024 ini angka kecelakaan turun jika dibandingkan tahun sebelumnya,” tegasnya.
Menurut Kapolda, bahwa angka kecelakaan di tahun 2023, terjadi kurang lebih 5000 kasus dan ini menjadi perhatian Presiden. Tolong sasarannya betul betul diimplementasikan dan dicari pola tindak yang tepat.
“Pertama tidak boleh terjadi kecelakaan di perlintasan kereta api selama operasi ketupat Semeru 2024, kedua bagaimana menurunkan angka kecelakaan sehingga Jatim tidak menjadi nomor 1 di nasional,” tandasnya.
Survey yang dilaksanakan oleh kementrian perhubungan bahwa Idul Fitri tahun 2024 ini jumlah pemudik yang akan melakukan perjalanan kurang lebih ada 193,6 juta, kira kira 71,7 peesen dari angka atau penduduk keseluruhan di Indonesia.
Hal itu meningkat tajam dari tahun-tahun sebelumnya di tahun 2023 itu hanya 45,8% kemudian apalagi di Tahun 2022 pasca Pandemi itu di 31,6 persen ini pasti akan menjadikan kerja keras untuk kita semua idealnya kalau yang melakukan perjalanan itu 193,6 juta orang berarti aparat yang bertugas di lapangan juga bertambah.
“Nanti dalam perumusan berikutnya betul betul ini diperhitungkan sehingga anggota-anggota yang sudah di ploting dalam keterlibatannya untuk menyelenggarakan operasi ini betul-betul ada cover, tidak kelelahan, tidak bertugas melebihi batas waktu yang sudah ditentukan sehingga betul-betul berkolaborasi dengan baik,” lanjutnya.
Khusus Jawa Timur menjadi penyumbang tertinggi dari 71,7 persen ada 31,3 juta atau 16,2 persen itu semuanya akan bergerak tujuan dan meninggalkan mudik itu dari Jawa Timur. (mbah/hms)
Publisher By : BIDHUMAS POLDA JATIM