SURABAYA (tribratanews.jatim.polri.go.id) – Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Imam Sugianto, menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada masyarakat Jatim, TNI – Polri dan Pemerintah Daerah dalam Operasi Ketupat 2024 khususnya atas dedikasi, kontribusi dan kolaborasi. Saat jumpa pers hasil operasi ketupat Semeru 2024, di Selasar Mapolda Jatim, Rabu (17/4/2024).
“Saya menyampaikan terima kasih atas mensukseskan PAM lebaran 2024 dan alhamdulillah berjalan aman dan tertib,” kata Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto.
Kapolda juga menambahkan bahwa selama operasi ketupat Semeru 2024 yang dilaksanakan selama 14 hari mulai 4-16 April 2024 mengedepankan fungsi lalu lintas dan samapta.
“Kekuatan personel yang terlibat 16.785 terdiri dari Satgas Polda 1.460 dan satgas wilayah 7.757 personel,” tambahnya.
Dijelaskan lebih jauh, bahwa tujuan operasi yang dilaksanakan saat mudik lebaran tahun 2024 ini, menjamin masyarakat yang melaksanakan ibadah puasa dan lebaran 2024 dan terwujudnya arus mudik dan balik yang lancar yaitu targetnya kamseltibcar lantas yang kondusif.
“Situasi umum selama operasi ketupat Semeru 2024 bisa dikatakan berhasil dengan adanya tiga parameter. Pertama berlangsung tertib dan lancar semua hal yang menjadi sasaran operasi,” jelasnya.
“Kedua, tidak adanya kemacetan. Kalau toh ada kondisinya mengalir. Kalau kita lihat, khususnya di Jombang pertigaan mengkreng itu relatif kondusif lengang dan tidak ada kemacetan dan ketiga tidak ada gangguan Kamtibmas yang terlalu mengganggu,” tambahnya.
SURABAYA (tribratanews.jatim.polri.go.id) – Jenis gangguan kamtibmas yang ada. Jika dibandingkan operasi tahun 2023 ada 1.900 kasus dan operasi Ketupat Semeru 2024 (pengamanan Lebaran Idul Fitri 1445 H) ada 1.343 kasus. Sehingga terjadi penurunan. “Kalau di persentase turun 28,79 persen,” tegas Kapolda.
Dalam hal pelanggaran, ada 92 kasus selama tahun 2023. Sedangkan selama operasi 2024 sejumlah 54 kasus. Jika dipersentasikan turun menjadi 41,3 persen.
Kemudian, dalam hal gangguan ketertiban umum tahun 2023 ada 47 kasus. Dan tahun 2024 ada 47 kasus.
“Kemudian, dalam hal bencana, tahun 2023 ada 8 kasus. Tahun 2024 ada 6 kasus. Turun 25 persen,” terangnya. (mbah/hms)
Publisher By : BIDHUMAS POLDA JATIM